Deretan Pegiat Seni Budaya Takalar Mengulik Penggunaan Aksara Lontarak Di Kemah Literasi Budaya Aksara Lontarak Wilayah II

 

Narasumber dan Pemateri Di Kemah Literasi Budaya Aksara Lontarak Tahun 2024 Wilayah II

Takalarterkini.com, - Galesong, 12 Juli 2024. Perkumpulan Pemuda Panrannuangku Peduli Film Seni Budaya dan Sejarah Indonesia kembali dipercaya sebagai organisasi kemasyarakatan yang mendapatkan dana hibah kebudayaan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, LPDP, dan Dana Indonesiana kategori Dokumentasi Karya Pengetahuan Maestro 2024.

Dihari pertama Jum'at, 12 Juli terlihat mantan ketua Ikatan Mahasiswa Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin, mengulik teknik melestarikan aksara lontarak Makassar dihadapan 80 peserta. Ia menyampaikan bahwa "Aksara lontarak ini dibuat oleh seorang menteri dalam negeri Kerajaan Gowa pada abad ke-16 yang bernama Daeng Pamatte pada saat raja Gowa ke-9 yang bergelar Karaeng Tumapakrisikallongna memerintah", ucap Firmansyah.

Keesokan harinya Sabtu, 13 Juli sosok pendiri Sanggar Seni Budaya di Takalar dan tenaga pendidik di salah satu wilayah di Galesong Utara mengulik materi "Cara dan teknik Pakkiok Bunting" ia menyampaikan bahwa "Pakkiok bunting ini menjadi tradisi orang suku Makassar dalam menyambut mempelai pria di pintu masuk, sebagai pesan moral dalam membangun bahtera rumah tangga ke depan", ujar Agus Daeng Buang.

Sesaat setelah itu, giliran mantan guru besar Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, Aminuddin Salle Karaeng Patoto memberikan ilmu pengetahuan terhadap aksara lontarak dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menyampaikan bahwa "Aset dan kekayaan kita yang diambil oleh Belanda bukan hasil pertanian, melainkan aksara lontarak kita yang menyimpan banyak pesan-pesan kehidupan yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-harinya", tukas Kepala Kampung Adat Balla Barakkaka ri Galesong itu. AJM/RedTT.

Penulis: DM