Hari Ketiga Workshop SABULI Fest 2024; Panitia Datangkan Senior Pegiat Sastra Takalar

 

Suasana Penerimaan Materi Hari Ketiga Workshop SABULI Takalar Tahun 2024

Takalarterkini.com, - Pattallassang, 4 Agustus 2024. Hari kedua pelaksanaan acara Workshop Sastra Budaya Lisan Festival di Museum Daerah Ballak Appaka Sulapak Kabupaten Takalar panitia pelaksana datangkan senior pegiat sastra Takalar untuk menambah wawasan para peserta pada bidang sastra Puisi Makassar (Amiruddin Sidja) selaku Ketua MGMP Bahasa Daerah Kabupaten Takalar dan Aru Makassar (Maestro Aru tu Mangkasarak asal Butta Panrannuangku Sukman Daeng Talli).


Terpantau langsung oleh awak media para peserta telah berdatangan pada pukul 7.30 wita. Sementara materi dimulai pada pukul 9.30 wita dan selisih waktu yang ada digunakan sebagai ajang dinamika kelompok oleh panitia pelaksana agar para peserta tidak jenuh menunggu pemateri datang. 


Amirrudin Sidja, tampak mengulik dengan sangat baik materi yang diamanahkan dihadapan para peserta workshop sastra budaya lisan. Masyarakat suku Makassar menjadi salah satu suku yang memiliki karya sastra sejak beberapa ratusan tahun silam, salah satunya ialah puisi Makassar.


"Puisi Makassar merupakan salah satu karya sastra dari banyaknya karya sastra orang suku Makassar yang tentunya mengandung makna mendalam", ujar Daeng Lapang.


Tidak hanya itu sastrawan asal Salajo, Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa itu juga memberikan trik kepada para peserta sebelum membacakan puisi yakni mengatur tempo pernafasan dengan baik. Menariknya ia juga mempraktekkan mulai dari olah tubuh, olah vokal, dan olah sukma. Sehingga para peserta terlihat senang dan antusias mengenyam ilmu pengetahuan sastra puisi.


Setelah waktu istirahat, shalat, dan makan. Saat yang ditunggu-tunggu telah datang, bagaikan pasukan tu barani (kesatria) Kerajaan Gowa, yakni alumni militan Sanggar Seni Merah Putih Makassar pada eranya, Sukman Daeng Talli. 


Sang maestro Aru tu Mangkasarak asal Butta Panrannuangku ini mengawali sesi materinya dengan sebuah pertunjukan Aru Makassar dengan judul "I Bahonna Buaja Sekkekna Mangarabombang" (I Bahonna Buaya Nyinyirnya Mangarabombang) sorak membuat Museum Daerah Ballak Appaka Sulapak bergetar, menegangkan, dan ditutup dengan suara riuh tepuk tangan dari para peserta, panitia, dan bapak/ibu guru pendamping. Pasalnya sosok pria kelahiran Lengkese, Mangarabombang mengawali Arunya dengan atraksi "akmancak" (pencat silat suku Makassar).


"Jika diantara kalian ada yang pernah atau ingin Angngaru (melakukan sumpah-Aru Makassar) maka kalian harus tahu melihat situasi dan kondisi terhadap siapa sumpah itu ditujukan", ucap sosok sastrawan kelahiran 5 Agustus itu. 


Sesi penutupan kegiatan Workshop SABULI Takalar oleh Ketua Dewan Pembina Pammuntuli Baji Institut, Zainudin Detol mengatakan bahwa "Terima kasih atas semangat anak-anakku semua untuk belajar sastra lisan Makassar dan teruslah mempelajari, mencintai, dan mengejawantahkan sastra lisan Makassar sampai hari tua", tukas Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Takalar itu.


Penulis: NTI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru Besar FBS UNM Asal Takalar, Launching Terjemahan Al-Qur'an Ke Dalam Bahasa Makassar

Ribuan Warga Padati Buka Puasa Bersama Di Kediaman Orang Tua Irwan Iskandar

Putra Galesong Raih Juara 1 Kepala SMP Inovatif Pada Apresiasi GTK Tingkat Sulsel Tahun 2023